Selasa, 22 November 2011

PENGEMBANGAN TANAMAN SENGON DAN JABON


PENGEMBANGAN TANAMAN SENGON DAN JABON







     Hutan rakyat merupakan salah satu kegiatan usahatani yang banyak dilaksanakan oleh masyarakat secara turun temurun.  Pada mulanya masyarakat hanya menanam atau membuat hutan untuk memenuhi kebutuhan kayu sendiri dan keluarganya.  Namun sejalan dengan perkembangan industri / pengolahan kayu nampak bahwa kebutuhan kayu sebagai bahan bangunan dan kebutuhan industri  cenderung  semakin meningkat.  Sedang pasokan kayu dari hutan produksi dan hutan alam dirasakan kurang mencukupi, hal ini memberi peluang yang sangat menjanjikan bagi pengembangan hutan rakyat.
   Adanya peluang bisnis yang layak untuk dikembangkan dari hasil hutan rakyat untuk tanaman kehutanan di Wilayah Kecamatan Wonosalam secara prioritas adalah tanaman jenis Sengon dan Jabon.
     Sengon dan Jabon adalah jenis tanaman yang tidak asing bagi kita, merupakan jenis kayu komersial yang sangat laku diperdagangkan dan termasuk jenis unggulan produk kayu Indonesia baik untuk eksport maupun untuk kebutuhan pasar dalam negeri. 

     Keunggulan tanaman sengon dan jabon antara lain : 
1. Pertumbuhannya cepat dan produktivitasnya tinggi 
2. Batangnya lurus dengan batang bebas cabang yang tinggi  
3. Dapat tumbuh pada dataran rendah dan dataran tinggi, serta tingkat adaptasi yang baik  terhadap berbagai faktor lingkungan  
4. Kayu cukup awet dan cukup kuat, serta mempunyai serat yang bagus sehingga mudah  dikerjakan  
5. Mempunyai jangka daur tebang/panen yang pendek ( + 5 tahun )  
6. Mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta daya serap pasar tinggi.
                    
     Pemanfaatan kayu sengon dan jabon antara lain sebagai :  
1. Bahan baku untuk plywood dan veneer  
2. Bahan baku kayu gergajian dalam bentuk papan, tiang, kaso dan reng  
3. Bahan baku industri perabot rumah tangga  
4. Bahan baku molding.

      Krisis bahan baku industri kayu menuntut penyediaan kayu dengan segera mungkin dengan tetap berorientasi pada bisnis.  Cara yang ditempuh adalah dengan menanam tanaman-tanaman dengan tingkat pertumbuhan cepat melalui gerakan-gerakan swadaya oleh masyarakat yang tiggal disekitar hutan.
       Karena keunggulan dari pemanfaatan kayu sengon dan jabon seperti tersebut diatas maka kedua tanaman tersebut sangat cocok dikembangkan di Wilayah Kecamatan Wonosalam. Jangka waktu panen yang cepat,  harga jual dan pasar yang pasti sangat mendorong minat masyarakat di Wilayah Kecamatan Wonosalam untuk berlomba-lomba untuk menanamnya.
        Program penanaman sengon dan jabon melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat mendorong kegiatan perekonomian desa dan sekaligus menjadi peluang usaha kepada masyarakat desa untuk lebih mengoptimalkan potensi wilayahnya dengan penanaman kedua tanaman kayu unggul tersebut.
       Dengan masuknya investor dan pabrikan dibidang industri pemanfaatan kayu sengon dan jabon tidak dapat dipungkiri juga membuka lapangan kerja baru di desa sehingga mengurangi perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi). Selain itu kegiatan penanaman sengon dan jabon di Wilayah Kecamatan Wonosalam memberikan kesempatan kepada masyarakat lain yang tidak memiliki  lahan untuk menjadi sumber pendukung dalam kegiatan penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan juga di akhir kegiatan yaitu kegiatan pemanenan. 
       Sedangkan dampak secara tidak langsung dari kegiatan bisnis penanaman kedua kayu unggul tersebut berpengaruh juga terhadap kegiatan konservasi hutan dan lahan sehingga kelestarian hutan, tanah dan air dapat terjaga.  Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri kegiatan penanaman sengon dan jabon adalah adanya kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat Wonosalam sebagai petani hutan rakyat serta meningkatkan ekonomi maupun kesejahteraannya.
     Akhirnya kesimpulan yang dapat disampaikan disini bahwa kepedulian yang besar masyarakat dalam membangun hutan rakyat di Wilayah Kecamatan Wonosalam baik lewat kerjasama dengan fihak swasta, swadaya dan perorangan, mempunyai manfaat sebagai berikut :  
1. Meningkatkan pendapatan petani sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidupnya.  
2. Secara maksimal dan lestari lahan yang tidak produktif dapat dikelola menjadi lahan yang  subur sehingga akan lebih baik untuk usaha tanaman pangan.  
3. Meningkatkan produksi kayu bakar dalam mengatasi kekurangan kayu bakar, penyediaan  kayu perkakas, bahan bangunan dan alat rumah tangga.  
4. Penyediaan bahan baku industri pengolahan yang memerlukan bahan baku kayu dan  lain-lain.  
5. Menambah lapangan kerja bagi penduduk di pedesaan.  
6. Membantu mempercepat usaha rehabilitasi lahan kritis dalam mewujudkan terbinanya lingkungan hidup sehat dan kelestarian sumberdaya alam. 
         Dibawah ini bisa dilihat usaha-usaha untuk mengembangkan hutan rakyat utamanya tanaman sengon dan jabon (PPL Kec.Wnslm) Klik disini:            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar