TEKNIK BUDIDAYA YANG BAIK DAN BENAR
( GAP = GOOD AGRICULTURAL PRACTICES )
JAMBU BOL GONDANG MANIS
I. PENDAHULUAN
Di Kabupaten Jombang telah berkembang sentra-sentra produksi Buah-buahan, diantaranya sentra Durian di Kecamatan Wonosalam, sentra Salak di Kecamatan Diwek dan Tembelang, sentra Jeruk Nipis di Kecamatan Perak dan dan sentra Jambu Gondangmanis di Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Akan tetapi sampai saat ini pengelolaan pada sentra-sentra tersebut masih belum dilaksanakan secara optimal, sehingga produktivitas dan kualitas buahnya masih rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membangun kebun-kebun percontohan di sentra produksi Buah. Kebun-kebun percontohan tersebut dapatnya menerapkan teknologi budidaya yang baik dan benar (GAP) yaitu dengan melaksanakan teknologi budidaya maju yang didukung oleh sistim pemasaran yang efisien serta kelembagaan tani yang kuat.
Maksud daripada dilaksanakannya Norma Budidaya yang baik dan benar ini adalah untuk memberikan pedoman secara umum dalam melaksanakan budidaya tanaman buah secara benar dan tepat, sehingga diperoleh produktivitas tinggi, mutu produk yang baik, keuntungan optimum, ramah lingkungan dan usaha produksi yang berkelanjutan.
A. Penyiapan Lahan
Lahan untuk kebun Jambu Gondangmanis dapat diolah seluruhnya, namun dapat pula dipersiapkan berupa lubang tanam. Untuk menghemat biaya pengolahan tanah, penyiapan lahan dilakukan dengan membuat lubang tanam. Ukuran lubang tanam adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm, jarak antar lubang 8 m x 8 m atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 15 – 30 hari sebelum tanam agar tanahnya menjadi matang dan gas – gas beracun dalam tanah menguap.. Waktu penyiapan lahan ( lubang tanam ) yang paling baik adalah pada awal musim hujan bertepatan dengan rencana penanaman. Pembuatan lubang tanam dengan cara sebagai berikut :
1) Buat garis segi empat ukuran 60 cm x 60 cm dengan letak di tengah – tengah.
2) Bersihkan bidang segi empat tadi dari rumput liar ( gulma ).
3) Gali tanah sedalam 25 cm hingga membentuk lubang dangkal berukuran 60 cm x 60 cm x 25cm, lalu tanah galian diangkat ke sisi lubang yang terkena sinar matahari pagi.
4) Perdalam lubang tadi hingga ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm, lalu tanah galiannya diangkat ke sisi lubang yang kena sinar matahari sore.
5) Kering anginkan lubang dan tanah galian tersebut selama 15 – 30 hari.
6) Masukkan kembali tanah galian lapisan bawah ke tempat asal ( dasar lubang ).
7) Campurkan tanah galian lapisan atas dengan pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg / lubang, lalu masukkan kembali ke lubang / tempat asal.
B. Penyiapan Bibit ( Jambu Gondang manis )
Bibit yang digunakan harus bibit yang baik dan bermutu. Bibit yang baik ditandai dengan pertumbuhan yang sehat, sudah cukup umur tanaman dan sebaiknya bersertifikat. Sebelum ditanam, bibit harus diadaptasikan dulu ke lokasi kebun. Selama periode adaptasi tersebut, bibit dipelihara intensif dan diawasi dari kemungkinan serangan hama atau penyakit.
C. Penanaman
Tata cara tanam bibit Jambu meliputi kegiatan pokok sbb :
1. Gali lubang tanam dengan cangkul. Ukuran lubang 30 cm x 30 cm atau disesuaikan dengan ukuran bidang perakaran bibit Jambu Gondangmanis. Sebarkan insektisida Furadan 3 G sebanyak 100 gr tiap lubang tanam secara merata.
2. Taburkan pupuk dasar berupa campuran Urea + TSP + KCL ( 2 : 1 : 1 ) sebanyak 100 – 150 gr tiap lubang tanam.
3. Siram media semai dalam polybag yang berisi bibit Jambu Gondangmanis hingga cukup basah.
4. Sobek atau gunting polybag, lalu keluarkan bibit dengan hati hati bersama media semai dan akar – akarnya.
5. Tanam bibit Jambu Gondangmanis tepat di tengah – tengah lubang tanam.
6. Timbun akar dan pangkal batang bibit dengan tanah sambil dipadatkan pelan – pelan.
7. Siram tanah di sekeliling pangkal batang dan perakaran bibit hingga cukup basah ( lembab ) terutama bila tidak hujan.
8. Pasang tiang penyangga di sisi kiri dan kanan bibit tanaman Jambu Gondangmanis, lalu ikat erat – erat agar tanaman tidak mudah roboh.
D. Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman
Bibit yang mati atau tumbuhnya abnormal harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, lalu diganti dengan bibit baru. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu panas dan sinar matahari tidak terlalu terik. Seusai menyulam segera dilakukan penyiraman tanah di sekeliling pangkal bibit tanaman Jambu Gondangmanis sulaman.
2. Pengairan
Pengairan harus dilakukan kontinyu sehari 1 – 2 kali, terutama pada musim kemarau. Pada tanaman yang cukup besar dan perakarannya dalam pengairan dikurangi menjadi 15 – 30 hari sekali, tergantung pada keadaan tanah dan musim.
Cara pengairan adalah dengan menyiram atau mengalirkan air disekeliling tajuk tanaman hingga tanahnya cukup basah. Alat bantu penyiraman dapat berupa ember ( gembor ) atau slang plastik. Waktu pengairan sebaiknya pada pagi atau sore hari.
3. Pemulsaan
Untuk mencegah penguapan air dan menekan pertumbuhan gulma dapat dilakukan pemulsaan atau penutupan tanah dengan jerami kering. Waktu pemulsaan yang paling baik adalah segera setelah tanam.
Cara memasang mulsa adalah dengan menghamparkan jerami kering setebal 3 cm – 5 cm secara merata disekeliling tajuk tanaman menutupi permukaan tanah.
4. Pemupukan
Pedoman Pemupukan Tanaman Jambu Gondangmanis
Cara pemupukan dapat memilih alternatif sbb :
a. Dimasukkan kedalam lubang tugal sedalam
10 cm – 15 cm disekeliling kanopi ( tajuk )
tanaman.
b. Disebar merata dalam larikan secara merata sedalam 10 cm - 25 cm disekeliling tajuk tanaman.
5. Pemangkasan dan Pembentukan Pohon
Pemangkasan pertama dilakukan pada tanaman Jambu Gondangmanis yang berumur kurang dari satu tahun. Cara pemangkasan pertama adalah dengan memotong ujung batang pada ketinggian 70 cm – 100 cm dari permukaan tanah. Tujuan pemangkasan pertama adalah merangsang pertumbuhan tunas – tunas baru bakal cabang primer dan membentuk batang pokok yang pendek
( dwarfing ).
Pemangkasan kedua bertujuan menumbuhkan tunas – tunas baru sebagai calon cabang sekunder. Cara pemangkasan pada tahap ini adalah dengan memotong ( membuang ) ujung cabang primer untuk disisakan sepanjang 30 cm. Tunas yang tumbuh dari cabang primer disebut tunas sekunder. Kemudian dipelihara 3 cabang sekunder terbaik.
Pemangkasan ketiga dilakukan pada cabang sekunder. Caranya, tiap ujung cabang sekunder dipangkas untuk disisakan 30 cm – 50 cm.
Dari cabang sekunder ini akan tumbuh tunas – tunas baru calon cabang tersier. Pelihara tiga cabang tersier terbaik pada tiga cabang sekunder. Setelah dihasilkan cabang – cabang tersier, maka pemangkasan dan pembentukan pohon dihentikan. Pohon Jambu Gondangmanis yang bentuk mahkotanya bagus dan pendek ( dwarfing ) selain indah dipandang, juga jarak tanam dapat dipersempit sehingga pemeliharaan tanaman atau pemanenan mudah dilakukan.
Pemangkasan berikutnya hanya dilakukan pada ranting, cabang atau daun yang kering, mati atau diserang hama penyakit.
6. Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman Jambu Gondangmanis ditujukan terhadap kemungkinan gangguan hama dan penyakit. Perlindungan tanaman yang dianjurkan adalah mempraktekkan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
Jenis hama yang sering menyerang Jambu Gondangmanis al : Ulat parasa / ulat braja, Ulat trabala, Lalat megatriosa, Lalat Bisul. Sedangkan jenis penyakit yang banyak menyerang adalah : Antraknosa, Bercak daun, Kapang jelaga, Karat merah.
Prinsip pengendalian hama dan penyakit secara terpadu adalah memadukan berbagai teknik pengendalian ( fisik, mekanik, biologik, kultur teknik dan kimiawi ) yang serasi, sehingga memberikan manfaat sosial ekonomi yang sebesar – besarnya bagi petani. Komponen pengendalian hama dan penyakit yang dapat dipadukan dalam upaya perlindungan tanaman Jambu Gondangmanis adalah sbb :
a. Pengendalian secara fisik adalah pengumpulan larva hama, pemangkasan bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit, pemberaan lahan dll.
b. Pengendalian secara kultur teknik adalah sanitasi kebun, penggunaan bibit yang sehat, pengaturan jarak tanam, perbaikan drainase tanah, pemupukan berimbang, pengapuran, penggunakan tanaman perangkap dll.
c. Pengendalian secara biologik ( hayati ) adalah pelestarian dan pemanfaatan musuh – musuh alami berupa predator, parasitoid dan patogen penyakit.
d. Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian menggunakan pestisida selektif dan bahan kimia lainnya.
7. Pembungkusan Buah
Tata cara pembungkusan buah Jambu Gondangmanis adalah sbb :
a. Siapkan alat dan bahan terdiri atas : Pisau, Tali dan Ijuk. Tiap pohon Jambu Gondang manis membutuhkan ijuk sebanyak ± 15 Kg.
b. Tentukan dompolan buah Jambu Gondangmanis yang akan dibungkus.
c. Balutkan ijuk sejajar dengan permukaan dompolan buah Jambu Gondangmanis, sehingga seluruh buah tertutup.
d. Ikat kedua ujung ijuk hingga sungguh – sungguh kuat.
e. Lakukan pembungkusan pada dompolan buah yang lain.
8. Pemungutan Hasil ( P a n e n )
Ciri – ciri buah Jambu Gondangmanis yang layak dipanen adalah :
- Buah berukuran maksimal
- Umur buah telah mencapai 80 hari dari pembungaan
- Warna kulit buah telah berubah dari hijau menjadi merah merata / merah kenguan
- Bila buah dipegang terasa empuk dan beraroma harum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar