Rabu, 19 September 2012

Persiapan Top Working Durian Bido Wonosalam


Pada hari rabu tanggal 19 September bersama dengan para penangkar benih durian bertempat di kelompoktani Wonosalam, Desa Wonosalam dilakukan kegiatan Top Working Durian dilokasi kebun milik Ketua kelompoktani Wonosalam bapak Sutiyo.

 Dengan di ikuti anggotanya yang berjumlah 23 orang mereka gotong-royong membantu proses pemotongan pohon durian yang akan dilakukan top working. Durian milik bapak Sutiyo ini sebenarnya sudah mulai berbunga tapi tetap saja dipotong, padahal kalau menurut orang-orang disekitar beliau mungkin rugi padahal durian tersebut sudah akan berbuah karena adanya bunga tersebut.

Dalam hal ini bapak sutiyo menjelaskan mengapa durian yang sudah akan berbuah kok dipotong dan jumlah yang dipotong juga tidak sedikit? yang umur sekitar 25 tahun ada 30 batang dan dibawah sepuluh tahun ada sekitar 50 batang. Beliau menuturkan program Pemerintah tentang pelestarian durian bido dan ingin menjadikan semua durian yang dipotong berubah menjadi varietas bido dengan waktu yang cukup singkat, kalau menanam dari biji bisa membutuhkan waktu antara 8 sampai 10 tahun untuk berbuah dan kalau dari grafting sekitar 4-6 tahun. tapi kalau dari proses Top Working (sambung dewasa) hanya memerlukan waktu cukup 3 tahun sudah mulai bisa menghasilkan buah.

Senin, 17 September 2012

Bentuk Fisik Buah Durian Bido Wonosalam

Mungkin banyak yang masih belum mengetahui bentuk fisik sebenarnya durian Bido itu seperti apa, besarnya seberapa, daging buahnya setebal apa, bijinya sekecil mana. .

Mungkin video diatas bisa menjadikan penjelasan tentang semua pertanyaan diatas, dan durian inilah yang saat ini sedang dikembangkan di Wilayah Kecamatan Wonosalam , Kabupaten Jombang

Jumat, 27 Juli 2012

Minggu, 17 Juni 2012

Harga Bibit / Benih Durian Bido Wonosalam Label

Setelah ditunjuknya bapak Sutiyo sebagai penangkar resmi pembenihan Durian bido, maka durian bido wonosalam berlabel mulai sekarang sudah dikembangkan.
Untuk Harga bibit/ benih per polibag :
1.Durian Bido Wonosalam berlabel Rp 50.000
2.Durian Lokal Unggul Wonosalam Rp. 20.000
3.Durian Morn Thong Rp 15.000
4.Durian Limas rendah kolesterol Rp. 15.000
Umur bibit / benih sekitar 6 bulan dan tinggi sekitar 50 cm

Rabu, 25 April 2012

S.O.P Perbenihan Durian di Wonosalam


Penyusunan SOP (Standard Operating Procedure)Pembibitan Durian Bido


Pada hari selasa tanggal 24 April 2012 telah dilakukan rapat penyusunan SOP di  UPT.PSBTPH Propinsi  Jawa Timur di Pasuruan yang di Pimpin langsung oleh Kepala UPT beserta Tim ahli khusus durian.
            Dalam acara rapat tersebut hadir juga Kabid Produksi dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang bapak Ir.H.Much. Rony, MM beserta jajarannya, penangkar benih Kecamatan Wonosalam dan didampingi penyuluh pertanian Kecamatan Wonosalam.
            SOP disusun dengan tujuan untuk memperoleh hasil maksimal dari proses perbanyakan benih durian secara vegetative (grafting) di Wonosalam mulai dari persiapan benih batang bawah sampai dengan proses pengiriman benih yang sudah jadi. Karena dalam proses perbanyakan durian ini masih banyak terjadi kegagalan.
            SOP ini nantinya akan diterbitkan menjadi sebuah buku pedoman untuk bahan pembelajaran cara perbanyakan durian sehingga dalam pelaksanaan berbanyakan jumlah benih yang mati setelah dilakukan grafting menjadi sedikit sekali atau tidak ada yang mati.

Senin, 16 April 2012

5 GAPOKTAN TAMPIL DI TELEVISI

Setelah sukses dengan acara Ken-Duren pada Pebruari lalu, kemarin pada tanggal 15 April 2012 Kecamtan Wonosalam kembali melakukan gebrakan tampil pada acara Kuis Tani Ceria di Puspa Agro Sidoarjo Jawa timur yang bekerjasama dengan propinsi Jawa Timur dan JTV. Dalam acara tersebut Kecamatan Wonosalam menampilkan unjuk kebolehan dari 5 Gapoktan (Gabungan kelompok tani) yaitu Gapoktan Wonosalam (Regu Durian), Sambirejo (Regu Pisang), Carang Wulung (Regu Salak), Jarak (Regu Manggis), dan Panglungan (Regu Apokat).

Dalam sesi pertama dibagi 3 regu, Grup A Regu Durian, Grup B Regu Pisang, dan Grup C Regu Salak dan dalam sesi pertama tersebut Regu Salak menjadi juara pertama disusul Regu Durian di posisi kedua dan Regu Pisang di posisi ketiga. Disesi kedua ganti wakil-wakil gapoktan dari Kabupaten Madiun yang tampil, kemudian dilanjut di sesi ketiga giliran Regu Manggis dan Apokat yang tampil mewakili Kabupaten Jombang dan Regu Ketela Pohon dari Kabupaten Madiun. Dalam sesi ketiga ini atau sesi terakhir ini regu Apokat menjadi Juara pertama kemudian Manggis Juara kedua dan juara ke tiga wakil dari Kabupaten Madiun dari Regu Ketela Pohon. Masing-masing Juara pertama akan kembali di undang untuk tampil di JTV melawan regu dari kabupaten lain yang juga mendapat juara pertama.

Camat Wonosalam, Tony Prasetyo W. ST. MSi., menyambut baik kegiatan ini karena Wonosalam tidak hanya dikenal dengan produksi durennya tetapi bidang pertanian lain juga perlu mendapatkan apresiasi baik di tingkat kabupaten, propinsi bahkan di seluruh Indonesia. Apalagi dengan didukung adanya beberapa gapoktan pada masing-masing komoditi sehingga visi Kabupaten Jombang yang berbasis agribisnis bisa tercapai. Beberapa komoditi yang ada di Kecamatan Wonosalam antara lain duren, alpokat, salak, pisang dan manggis diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian khususnya bagi masyarakat.

Acara Kuis Tani Ceria (15/4) kemarin dapat disaksikan di layar JTV pada Hari Selasa tanggal 01 Mei 2012 dan tanggal 15 Mei 2012 pukul 18.00 s/d 19.00, untuk profil Kecamatan Wonosalam pada hari Jum’at  27 April 2012 Pukul 19.45 WIB. Turut hadir Senen S.Sos, M.Si selaku mantan Camat Wonosalam, Kepala Desa seluruh kecamatan, dan para penyuluh Kecamatan Wonosalam serta masyarakat yang ikut memberikan support bagi gapoktan yang tampil.

Rabu, 18 Januari 2012

Kecamatan Wonosalam Terbaik Pertama Se Jatim


Wonosalam dinilai memiliki sinergi yang kuat dengan masyarakat dan pemerintah propinsi. Berbagai programnya pun langsung menyentuh lapisan bawah.
Dengan latar belakang itu, pemprov berani menentukan Wonosalam sebagai kecamatan dengan sinergitas terbaik se-Jawa Timur. Untuk runner up, dipegang oleh Kecamatan Benowo Surabaya, sedangkan di peringkat ketiga diraih oleh Kecamatan Kebon Agung Pacitan.

Prestasi membanggakan yang diraih oleh  Kecamatan yang berada didataran paling tinggi di Kabupaten Jombang tersebut berhasil menyisihkan sekitar 662 kecamatan lain yang ada di Jawa Timur.
Jum'at (6/1) pagi, penyerahan hadiah diberikan langsung oleh Sekdaprov Jatim Drs. Rasiyo, Msi kepada Senen Camat Wonosalam di Gedung Gubernur Jatim. Atas prestasi ini, Wonosalam lebih berbangga, karena selain lebih dikenal oleh kabupaten lain, event ini sekaligus sebagai sarana promosi wisata dan produk unggulan yang pagi itu juga tak lupa turut dipamerkan.Keberhasilan ini telah menjawab obsesi masyarakat Wonosalam yang tidak ingin hanya mendapat nomor, akan tetapi ingin menjadi yang terbaik, seperti yang pernah disampaikan oleh Camat Senen saat dinilai oleh tim Provinsi Jatim Desember lalu.

"Selain sebagai ajang silaturahmi, lomba ini dapat meningkatkan hubungan kami dengan kecamatan lain di Jawa Timur, ke depan bukan tidak mungkin ada kerjasama yang diteken," ungkap Senen. Lomba sinergitas kecamatan digelar oleh Pemprov Jatim. Tujuannya adalah untuk mendekatkan pemerintahan kecamatan dengan masyarakat sebagai warga negara.

"Yang paling dekat dengan masyarakat bukan kami di propinsi tapi justru kecamatan, kelurahan bahkan sampai RT RW," ujar Rasiyo, Sekdaprov Jatim kepada djombang.com. Menurutnya, dengan cara ini program-program pembangunan di daerah dapat lebih dikenal masyarakat. "Pakde Karwo dan Gus Ipul memang maunya seperti itu, karena akan lebih cepat sampai ke masyarakat," tambahnya.

Pemprov juga menghadiahi Kecamatan Pagentenan Pamekasan sebagai juara harapan 1 dan Kecamatan Pajarakan Probolinggo sebagai juara harapan 2. Atas raihan ini, Wonosalam berhak atas hadiah uang tunai sebesar 20 juta rupiah.

Senin, 02 Januari 2012

PENILAIAN SINERGITAS KINERJA KECAMATAN TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR DI BIDANG PEREKONOMIAN



Pada tanggal 15 Desember 2011 Kecamatan Wonosalam menjadi kecamatan ke-2 yang di datangi oleh tim penilai dari propinsi Jawa timur setelah salah satu Kecamatan di Probolinggo, yang terus akan dilanjutkan ke Pacitan, Pamekasan dan Kota Surabaya. Sebagai  wakil dari Kabupaten Jombang yang lolos 5 besar Lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan Tingkat propinsi Wonosalam mempunyai banyak Inovasi dan salah satunya ada di bidang Perekonomian.
            Di Bidang perekonomian tim penilai dalam hal ini diwakili pak Madyo, dan beliau menyampaikan beberapa kesan dan pesan untuk dijadikan sebagai motivasi bagi para penyuluh di kecamatan wonosalam yang secara langsung ditunjuk sebagai salah satu obyek yang berperan langsung dalam peningkatan perekonomian masyarakat di Kecamatan Wonosalam.
            Beliau menuturkan bahwa banyak sekali potensi yang bisa di kembangkan di Wonosalam selain masalah Konservasi lahan kritis, keberadaan tempat penyulingan minyak atsiri yang bejumlah 31 unit dan tersebar disemua Desa di wilayah Kecamatan Wonosalam dan produksi susu kambing etawa ada juga yang menurut beliau termasuk Inovasi yang unik yaitu “TOP WORKING” durian dan Keberadaan Web Blog milik Penyuluh di Kecamatan Wonosalam.
            Top working merupakan Kudeta varietas yang mempunyai prospek bagus untuk memenuhi kebutuhan konsumen tentang produk hortikultura secara cepat dan mudah. Top working ini Juga pernah Pak Madyo lakukan sebelumnya di dua Desa di Kecamatan Wonosalam yaitu Desa SambireJo dan Wonomerto, beliau menyampaikan untuk kegiatan top working ini bisa lebih di tingkatkan secara maksimal dan kontinyu. Setelah tinjauan lansung ke lapangan dimana lokasi pembibitan dan kegiatan Top working itu dilakukan beliau bersama para penyuluh kembali ke kantor Kecamatan Wonosalam untuk bisa melihat langsung web Blog yang dimiliki oleh penyuluh di Kecamatan Wonosalam dan meminta print out halaman depan Web blog untuk di bawa ke Propinsi sebagai bahan pertimbangan untuk Kecamatan Wonosalam.

Jumat, 23 Desember 2011


   PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK 
MENUJU BUDAYA PERTANIAN ORGANIK 
 
  
  Kiat dan inovasi yang dilakukan masyarakat Kecamatan Wonosalam dalam menuju Budaya Pertanian Organik, salah satunya dengan memberikan pupuk / bahan organik sedini mungkin terhadap tanaman baru.  Pemberian pupuk / bahan organik ini dengan memanfaatkan kotoran kambing dimana mayoritas petani memiliki ternak kambing. Terutama di Desa Jarak ada istilah kampung kambing dimana peternak memelihara ternaknya ditengah-tengah ladangnya yang jarak dari rumahnya sangat cukup jauh sekitar 2 Km.
    Di sekitar ladang petani selain menaman tanaman pokok yang dipelihara juga menanam hijauan untuk ternaknya.  Sehingga ekosistim berjalan dengan baik, hijauan yang diambil dikembalikan lagi dalam bentuk bahan organik yang berupa kotoranya, Ciri khas keberadaan kampung kambing ini dapat dilihat dari kejauhan yang ditandai  dengan adanya asap yang ada di tengah-tengah ladang di sekitar pegunungan.
      Keberadaan kampung kambing ini dapat membantu para petani dalam merawat tanaman terutama dalam pemberian pupuk. Dengan keberadaan kampung kambing ini atomatis penyerapan pupuk an organik di Kecamatan Wonosalam tidak sesuai dengan yang dianggarkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. Kecamatan Wonosalam merupakan puncaknya yang dimiliki oleh kabupaten Jombang. Panorama yang dimiliki Wonosalam  yang begitu indah sehingga mempunyai daya tarik sendiri, salah satunya dengan keberadaan kampung kambing ini, selain menjadi lahan tersedianya bahan organik juga dapat kita jadikan sebagai wahana untuk melepas lelah setelah melakukan aktifitas sehari - hari.( PPL Kec.Wnslm)


Senin, 28 November 2011

PENANAMAN 1 MILYAR POHON

Kegiatan Penanaman 1 Milyar Pohon yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten  Jombang  pada hari senin 28 Nopember 2011 di Bumi Perkemahan Kosambiwojo-Sambirejo-Wonosalam yang di hadiri segenap Muspida beserta dinas-dinas lingkup Pemerintahan Kabupaten  Jombang, Muspika se Kabupaten Jombang dan Organisasi sosial, Tokoh masyarakat, Sekolah dan lembaga swadaya yang lain.
Dalam kegiatan ini juga diberikan bantuan Bibit secara simbolis dan bantuan hibah kepada Koperasi LMDH oleh bapak Wakil Bupati Jombang. Dalam penyampainnya Bapak Wakil Bupati mengajak masyarakat untuk bisa bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dalam hal ini untuk masalah penanaman pohon.
Disamping itu juga dilakukan penanaman secara simbolis dan penyebaran bibit lele dumbo oleh wakil Bupati, Kapolres, Dandim, dan Ketua Penggerak PKK kabupaten Jombang.(PPL Kec.Wnslm) 

Selasa, 22 November 2011

PENGEMBANGAN TANAMAN SENGON DAN JABON


PENGEMBANGAN TANAMAN SENGON DAN JABON







     Hutan rakyat merupakan salah satu kegiatan usahatani yang banyak dilaksanakan oleh masyarakat secara turun temurun.  Pada mulanya masyarakat hanya menanam atau membuat hutan untuk memenuhi kebutuhan kayu sendiri dan keluarganya.  Namun sejalan dengan perkembangan industri / pengolahan kayu nampak bahwa kebutuhan kayu sebagai bahan bangunan dan kebutuhan industri  cenderung  semakin meningkat.  Sedang pasokan kayu dari hutan produksi dan hutan alam dirasakan kurang mencukupi, hal ini memberi peluang yang sangat menjanjikan bagi pengembangan hutan rakyat.
   Adanya peluang bisnis yang layak untuk dikembangkan dari hasil hutan rakyat untuk tanaman kehutanan di Wilayah Kecamatan Wonosalam secara prioritas adalah tanaman jenis Sengon dan Jabon.
     Sengon dan Jabon adalah jenis tanaman yang tidak asing bagi kita, merupakan jenis kayu komersial yang sangat laku diperdagangkan dan termasuk jenis unggulan produk kayu Indonesia baik untuk eksport maupun untuk kebutuhan pasar dalam negeri. 

     Keunggulan tanaman sengon dan jabon antara lain : 
1. Pertumbuhannya cepat dan produktivitasnya tinggi 
2. Batangnya lurus dengan batang bebas cabang yang tinggi  
3. Dapat tumbuh pada dataran rendah dan dataran tinggi, serta tingkat adaptasi yang baik  terhadap berbagai faktor lingkungan  
4. Kayu cukup awet dan cukup kuat, serta mempunyai serat yang bagus sehingga mudah  dikerjakan  
5. Mempunyai jangka daur tebang/panen yang pendek ( + 5 tahun )  
6. Mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta daya serap pasar tinggi.
                    
     Pemanfaatan kayu sengon dan jabon antara lain sebagai :  
1. Bahan baku untuk plywood dan veneer  
2. Bahan baku kayu gergajian dalam bentuk papan, tiang, kaso dan reng  
3. Bahan baku industri perabot rumah tangga  
4. Bahan baku molding.

      Krisis bahan baku industri kayu menuntut penyediaan kayu dengan segera mungkin dengan tetap berorientasi pada bisnis.  Cara yang ditempuh adalah dengan menanam tanaman-tanaman dengan tingkat pertumbuhan cepat melalui gerakan-gerakan swadaya oleh masyarakat yang tiggal disekitar hutan.
       Karena keunggulan dari pemanfaatan kayu sengon dan jabon seperti tersebut diatas maka kedua tanaman tersebut sangat cocok dikembangkan di Wilayah Kecamatan Wonosalam. Jangka waktu panen yang cepat,  harga jual dan pasar yang pasti sangat mendorong minat masyarakat di Wilayah Kecamatan Wonosalam untuk berlomba-lomba untuk menanamnya.
        Program penanaman sengon dan jabon melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat mendorong kegiatan perekonomian desa dan sekaligus menjadi peluang usaha kepada masyarakat desa untuk lebih mengoptimalkan potensi wilayahnya dengan penanaman kedua tanaman kayu unggul tersebut.
       Dengan masuknya investor dan pabrikan dibidang industri pemanfaatan kayu sengon dan jabon tidak dapat dipungkiri juga membuka lapangan kerja baru di desa sehingga mengurangi perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi). Selain itu kegiatan penanaman sengon dan jabon di Wilayah Kecamatan Wonosalam memberikan kesempatan kepada masyarakat lain yang tidak memiliki  lahan untuk menjadi sumber pendukung dalam kegiatan penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan juga di akhir kegiatan yaitu kegiatan pemanenan. 
       Sedangkan dampak secara tidak langsung dari kegiatan bisnis penanaman kedua kayu unggul tersebut berpengaruh juga terhadap kegiatan konservasi hutan dan lahan sehingga kelestarian hutan, tanah dan air dapat terjaga.  Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri kegiatan penanaman sengon dan jabon adalah adanya kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat Wonosalam sebagai petani hutan rakyat serta meningkatkan ekonomi maupun kesejahteraannya.
     Akhirnya kesimpulan yang dapat disampaikan disini bahwa kepedulian yang besar masyarakat dalam membangun hutan rakyat di Wilayah Kecamatan Wonosalam baik lewat kerjasama dengan fihak swasta, swadaya dan perorangan, mempunyai manfaat sebagai berikut :  
1. Meningkatkan pendapatan petani sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidupnya.  
2. Secara maksimal dan lestari lahan yang tidak produktif dapat dikelola menjadi lahan yang  subur sehingga akan lebih baik untuk usaha tanaman pangan.  
3. Meningkatkan produksi kayu bakar dalam mengatasi kekurangan kayu bakar, penyediaan  kayu perkakas, bahan bangunan dan alat rumah tangga.  
4. Penyediaan bahan baku industri pengolahan yang memerlukan bahan baku kayu dan  lain-lain.  
5. Menambah lapangan kerja bagi penduduk di pedesaan.  
6. Membantu mempercepat usaha rehabilitasi lahan kritis dalam mewujudkan terbinanya lingkungan hidup sehat dan kelestarian sumberdaya alam. 
         Dibawah ini bisa dilihat usaha-usaha untuk mengembangkan hutan rakyat utamanya tanaman sengon dan jabon (PPL Kec.Wnslm) Klik disini:            

Sabtu, 19 November 2011

GERAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN DURIAN BIDO

Untuk pengembangan  dan pelestarian Durian Bido Wonosalam, Bapak SENEN, S. Sos. selaku Camat Kecamatan Wonosalam menerbitkan SK Camat nomor : 188/1/415.73/2011 tentang pengembangan dan Pelestarian Durian Bido dimana semua program yang berhubungan dengan bibit Durian yang akan masuk di Kec.Wonosalam  harus berasal dari pembibitan Durian yang ada di Wonosalam, selanjutnya langsung di tindak lanjuti oleh Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan dengan membina petani / kelompoktani dalam pengadaan pembibitan tanaman durian.Pembibitan ini tersebar di 7 desa yang ada di Kec.Wonosalam dimana nantinya untuk penyebarannya akan  di ratakan di semua desa yang ada di Kecamatan Wonosalam.Tidak kalah pentingnya di tingkat desa yang mendapat Program Rumah Hijau juga mengembangkan Durian Bido, Desa yang mendapat program tersebut yaitu desa Sambirejo dan Carangwulung.(PPL Kec.Wnslm)
LOKASI PERKEBUNAN TANAMAN SALAK DI KECAMATAN WONOSALAM

Sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Jombang, Dimana Kec.Wonosalam merupakan bagian kawasan Agropolitan. Kec.Wonosalam mulai berbenah untuk menuju kawasan Agropolitan khususnya di bidang Pertanian.Selain sudah dikenal dengan Durian Bidonya yang sudah diakui secara nasional dengan terbitnya SK Mentan juga mempunyai unggulan lain yaitu Tanaman Salak.Dimana tanaman salak ini tersebar di 9 desa yang ada di kec.Wonosalam.Kualitasnya sudah tidak diragukan lagi karena beberapa kali dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menampilkan buah salah dari Wonosalam ini untuk mengikuti pameran dalam acara Krida Pertanian.Penyebaran kebun salak ini yang terbanyak ada di 3 desa yaitu desa Galengdowo,Wonosalam dan Carangwulung.Bila pengunjung ingin ke Wonosalam dapat membawa oleh-oleh buah salak ini dan dapat membeli  dan memetik langsung ke kebunnya. (PPL Kec.Wnslm)

Sabtu, 23 Juli 2011

TEKNIK PERBANYAKAN SALAK PONDOH DENGAN MEMANFAATKAN BOTOL INFUSE DI KECAMATAN WONOSALAM


Pencangkokkan salak pondoh secara vegetatif dengan memanfaatkan botol infuse yang dilakukan petani salak di Kecamatan Wonosalam
Tahapan pencangkokan :
1. Tanaman salak dibersihkan terlebih dahulu dari beberapa pelepah yang tumbuh disekitar tunas anakan yang akan di cangkok, dan beberapa akar yang sudah mengering, ini semua untuk mempermudah pada saat mencongkok, merawat, dan pemeliharaan cangkokan.
2. Botol infuse di potong menjadi dua bagian dengan sisi samping bawah dilubangi sebesar batang anakan yang akan di cangkok
3. Selanjutnya di lakukan pemasangan botol infuse pada anakan dengan memasukan batang anakan lewat lubang botol infuse yang telah dilubangi. Posisi bagian batang yang di cangkok berada disebelah dalam botol infuse, sehingga pangkal batang anakan akan terbeman didalam botol infuse
4. Pemberian media tanah (bokashi+ tanah)) pada botol infuse dan dipadatkan dengan mengunakan kayu atau tangan sampai terisi penuh.
5. Sampai disini, selesailah sudah pelaksanakan pencangkokan salak pondoh dan selanjutnya , sambil menunggu cangkokan jadi kita lakukan perawatan antara lain penyiraman untuk menjaga kelembaban dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam melakukan pencangkokan, yang harus diperhatikan yaitu jumlah anakan yang akan di cangkok. Maksimal jumlah cangkokan sekitar 2-3 anakan, karena banyak anakan yang dicangkok akan mempengaruhi produksi buah yang dihasilkan oleh pohon induk. Musim, kelembaban, umur dan ketinggian anakan dari permukaan tanah mempengaruhi cepat tidaknya cangkokan jadi. Pencangkokan tidak saja di lakukan pada salak betina tetapi juga salak jantan.(PPL Kec.Wnslm)

Jumat, 22 Juli 2011

PERBANYAKAN SALAK PONDOH SECARA VEGETATIF DI KECAMATAN WONOSALAM


Perbanyakan salak secara vegetatif yang di lakukan petani salak di Desa Wonosalam dengan memanfaat bahan bekas infuse. Yang harus di perhatikan dalam mencangkok :
► Ketinggian anakan dari permukaan tanah
► Musim penghujan atau musim kemarau
► Kelembaban harus dijaga sekitar 60 %
► Jumlah anakan yang dicangkok maksimal 2-3 anakan
► Umur anakan sekitar 1-2 bulan atau berdaun 2-3 helai ( 50cm )
Cangkokan salak pondoh dapat dikatakan berhasil, apabila sudah tampak akar-akarnya mencuat dan memembus keluar dari bumbung infuse, dan ujung akar berwarna hitam. Pada umumnya umur cangkokan jadi sekitar 5-6 bulan sejak di cangkok, setelah itu cangkokan di pisahkan dari induknya. Dengan hati-hati jangan sampai akarnya putus, sebab bila akarnya putus akan menghambat pertumbuhan cangkokan itu sendiri.( PPL Kec.Wnslm )

Minggu, 10 Juli 2011

PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS TANAMAN DURIAN DI KECAMATAN WONOSALAM DENGAN TEKNOLOGI TOP WORKING



Tanaman durian akan mengalami penurunan kuantitas dan kualitas seiring dengan berjalannya waktu. Tanaman durian yang kualitas dan kuantitas produksinya kurang bagus dapat diperbaiki lagi tanpa adanya perombakan tanaman durian yang telah ada. Caranya adalah dengan teknologi top working.
Top Working merupakan usaha perbaikan mutu tanaman dengan cara memperbaiki tanaman yang sudah ada. Tahapan peningkatan kualitas tanaman durian dengan sistem top working adalah sebagai berikut:
1. Tanaman induk dipotong secara manual dengan ketinggian dari tanah sekitar 1 m (lebih baik pada musim hujan)
2. Olesi permukaan dengan meni atau ditutup plastik/pelepah pisang
3. Biarkan sampai tumbuh tunas (2-3 bulan)
4. Pemilihan calon batang (Tunas air) yang akan di sambungkan (varietas BIDO) dan di hilangkan/dipotong daunnya.
5. Potong Tunas yang tumbuh sekitar 20cm degan Pisau/silet yang tajam
6. Belah tengah batang tunas yang telah dipotong tepat dibagian tengah
7. Calon batang yang akan disambung(Okulasi) disayat sehingga membentuk seperti huruf V.
8. Masukkan calon batang ke dalam bagian tunas yang telah dibelah, ikat kuat dengan tali Plastik (bungkus es lilin) yang di belah menjadi 2 bagian.
9. Tutup calon batang dengan Plastik kurang lebih 2 Minggu kemudian buka.
10. Untuk penyambungan diharapkan pada kondisi tidak ada hujan.
Beberapa keuntungan yang diperoreh dengan perbaikan tanaman sistem top working adalah:
1. Dapat dilakukan pada semua umur tanaman
2. Tanaman berbuah lebih cepat
3. Nilai ekonomis meningkat
4. Perakaran lebih kuat
5. Jenis buah sesuai keinginan
6. Satu pohon dapat berbuah lebih dari satu jenis
Selain memiliki beberapa keuntungan ternyata top working juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya:
1. Pertumbuhan tanaman tertunda
2. Bagi tanaman yang sudah berbuah dapat menunda waktu berbuah
Tabel perbandingan tanaman durian antara teknologi top working dan tanpa top working
FAKTOR TANPA TOP WORKING DENGAN TOP WORKING
Umur Berbuah Lama (± 8 tahun) Cepat (± 3 tahun)
Kualitas buah Rasa kurang enak dan tidak stabil, bentuk kurang baik Rasa enak dan bentuk menarik (stabil)
Bentuk pohon Tinggi (± 15 m) tajuk lebar Lebih pendek (± 10 m)
Pemeliharaan Sulit pemeliharaannya Lebih mudah pemeliharaannya
Demikian sekilas tentang cara meningkatkan kualitas tanaman durian dengan cara sistem top working di Kecamatan Wonosalam, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.(PPL Kec.Wnslm)

Selasa, 28 Juni 2011

KEGIATAN SL-PTT PADI KECAMATAN WONOSALAM


Sekolah Lapang – Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) merupakan bentuk sekolah yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan, yang dilaksanakan di lahan petani peserta PTT dalam upaya peningkatan produksi padi nasional.
Pelaksanaan SL-PTT tanaman padi Kecamatan Wonosalam mencakup 12 unit tersebar di 6 Desa dari 9 Desa yang ada di Kecamatan Wonosalam.
Tujuan dari SLPTT sendiri adalah sebagai Sarana untuk Petani dalam Meningkatkan Produksi Hasil pertanian, dan Pemanfaatan Bahan Organik / Nabati dalam pengendalian atau Budidaya yang selama ini Jarang dilakukan petani pada umumnya. Petani Lebih menyukai bahan kimia yang bersifat Instan yang dapat berakibat terhadap kerusakan Lingkungan.
Dengan adanya SLPTT diharapkan petani dapat menyadari dan memanfaatkan bahan – bahan yang ada disekitar mereka yang dapat berguna untuk budidaya Tanaman Mereka dan Menjaga ekosisitem yang ada.(PPL Kec.Wnslm)

Rabu, 09 Maret 2011

CALON BINTANG BENDERA SOBEK KABUPATEN JOMBANG


DUKUNG TEMAN KITA DI AUDISI CALON BINTANG BENDERA SOBEK DENGAN CARA MENGETIK

SOBEK (spasi) CIPTANUGRAHA

KIRIM KE 9333

SANG PENYULUH SIAP MENGADU BAKAT. .

Minggu, 08 Agustus 2010

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG DURIAN BIDO WONOSALAM

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006
TENTANG
PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM
SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTANIAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi
durian, varietas unggul mempunyai peranan
penting;
b. bahwa durian Bido Wonosalam memiliki
keunggulan daging buah cukup tebal dan
berwarna kuning dengan rasa manis dan
pulen, waktu panen tiga kali dalam satu
tahun, beradaptasi dengan baik di dataran
rendah sampai tinggi;
c. bahwa berdasarkan hal tersebut di atas,
dipandang perlu untuk melepas durian Bido
Wonosalam;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995
tentang Perbenihan Tanaman (Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3616);
3. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1971
tentang Badan Benih Nasional ;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun
2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu;
5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian
Negara Republik Indonesia;
6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I
Kementrian Negara Republik Indonesia;
7. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
461/Kpts/Org/11/1971 tentang Kelengkapan
Susunan Organisasi, Perincian Tugas dan
Tata Kerja Badan Benih Nasional;
8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 902/-
Kpts/KP.240/12/1996 jo Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 737/Kpts/TP.240/9/1998
tentang Pengujian, Penilaian dan Pelepasan
Varietas;
9. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
01/Kpts/OT.210/2/2001 jis Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 354.1/Kpts/OT.210/6/2001,
Keputusan Menteri Pertanian Nomor
354/Kpts/OT.210/6/2003 dan Keputusan
Keputusan Menteri Pertanian Nomor
257/Kpts/OT.140/4/2004 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Pertanian;
10. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
99/Kpts/OT.210/2/2001 jis Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 392/Kpts/OT.210/7/2001,
Keputusan Menteri Pertanian 355/Kpts/-
OT.210/6/2003 dan Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 258/Kpts/OT.140/4/2004
tentang Kelengkapan Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Pertanian;
11. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
388/Kpts/OT.160/6/2004 tentang Tim Penilai
dan Pelepas Varietas;
12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
363/Kpts/Kp.430/6/2001 jo Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 393/Kpts/Kp.150/6/2002
tentang Susunan Pimpinan dan Keanggotaan
Badan Benih Nasional;
Memperhatikan : Surat Badan Benih Nasional Nomor
024/BBN/IV/2006 tanggal 12 April 2006
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Melepas durian Bido Wonosalam sebagai varietas
unggul.
KEDUA : Deskripsi durian varietas Bido Wonosalam
seperti tercantum pada Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 4 Mei 2006
MENTERI PERTANIAN,
ttd
ANTON APRIYANTONO
SALINAN Keputusan ini disampaikan
Kepada Yth.:
1. Menteri Koodinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Dalam Negeri;
3. Menteri Negara Riset dan Teknologi /Ketua BPPT;
4. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
5. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;
6. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
7. Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen
Pertanian;
8. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I di seluruh Indonesia;
9. Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur , BPSBTPH Propinsi Jawa
Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang;
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang.
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 340/Kpts/SR.120/5/2006
TANGGAL : 4 Mei 2006
DESKRIPSI DURIAN VARIETAS BIRO WONOSALAM
Asal : Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam,
Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa
Timur.
Silsilah : Seleksi pohon induk
Golongan varietas : klon
Warna batang : kecoklatan
Bentuk batang : silindris
Warna daun bagian atas : hijau
Permukaan daun bagian atas : halus
Warna daun bagian bawah : coklat agak ungu muda
Permukaan daun bagian bawah : halus
Bentuk daun : eliptik agak panjang
Ukuran daun : panjang 10,8 – 12,5 cm, lebar 3,5 –
5,0 cm
Tepi daun : rata
Ujung daun : lancip
Panjang tangkai daun : 3,2 – 3,7 cm
Warna mahkota bunga : putih
Warna benangsari : putih kekuningan
Warna kelopak bunga : hijau muda
Bentuk bunga : bulat
Jumlah bunga per tandan : 1 – 10 bunga
Warna kulit buah masak : hijau kekuningan
Bentuk buah : bulat kerucut agak lonjong
Ukuran buah : tinggi 18,1 – 19,7 cm, diameter 15,4
– 17,8 cm
Warna daging buah : kuning
Ketebalan daging buah : 0,9 – 1,3 cm
Rasa daging buah : manis pulen, agak pahit jika terlalu
tua
Aroma buah : sedang
Kandungan gula : 15,3 %
Bentuk biji : lonjong
Warna biji : coklat muda kekuningan
Jumlah biji normal per buah : 7 – 17 biji
Ukuran biji normal : panjang 4,2 – 4,7 cm, diameter 1,9 –
2,3 cm
Jumlah biji kempes per buah : 2 – 3 biji
Ukuran biji kempes : panjang 1,1 – 1,2 cm, diameter 0,3 –
0,4 cm
Jumlah juring per buah : 4 – 6 cm
Persentase buah yang dapat
dimakan : 22,8 – 23,7 %
Ketebalan kulit buah : 0,9 – 1,0 cm
Duri buah : kerucut , tajam
Kekerasan buah : sedang
Panjang tangkai buah : 4,3 - 4,8 cm
Berat per buah : 1,8 – 2,8 kg
Jumlah buah per tandan : 1 – 2 buah
Waktu berbunga : Juli, September, Desember
Waktu panen : Nopember - Desember, Januari -
Pebruari, April – Mei.
Hasil : 80 – 190 buah/pohon/tahun
Identitas pohon induk tunggal : tanaman milik Bapak Sutopo Desa
Jarak, Kecamatan Wonosalam,
Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa
Timur dengan PIT nomor :
PI/DR.L.14/JTM/2003
Perkiraan umur pohon induk
tunggal : 25 tahun
Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran
rendah sampai tinggi dengan
ketinggian 300 - 950 m dpl, dalam I
tahun dapat berbuah 3 kali
Pengusul : Dinas Pertanian Propinsi Jawa
Timur, Pemerintah Daerah
Kabupaten Jombang, Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Jombang,
Peneliti : Agus Pratomo, Aswadi, Tjaturina
Yuliastuti, Sutopo.
MENTERI PERTANIAN,
ttd
ANTON APRIYANTONO

Budidaya Salak pondoh wonosalam tanpa Pupuk kimia

Budidaya Salak pondoh wonosalam tanpa Pupuk kimia (menggunakan pupuk organik)
Keunggulan :
1. Buah Lebih besar
2. Rasa Lebih enak dan berair
3. lebih manis
Salak Ini bisa laku dipasaran sampai 9000/Kg. Salak ini bisa didapatkan di kelompok tani galengdowo, desa galengdowo kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Untuk lebih lebih Jelas Mengenai budidaya dan Produk bisa menghubungi Personil BPP Wonosalam.(PPL Kec.Wnslm)

Rabu, 04 Agustus 2010

TEKNIK BUDIDAYA YANG BAIK DAN BENAR ( GAP = GOOD AGRICULTURAL PRACTICES ) JAMBU BOL GONDANG MANIS

TEKNIK BUDIDAYA YANG BAIK DAN BENAR
( GAP = GOOD AGRICULTURAL PRACTICES )
JAMBU BOL GONDANG MANIS

I. PENDAHULUAN
Di Kabupaten Jombang telah berkembang sentra-sentra produksi Buah-buahan, diantaranya sentra Durian di Kecamatan Wonosalam, sentra Salak di Kecamatan Diwek dan Tembelang, sentra Jeruk Nipis di Kecamatan Perak dan dan sentra Jambu Gondangmanis di Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Akan tetapi sampai saat ini pengelolaan pada sentra-sentra tersebut masih belum dilaksanakan secara optimal, sehingga produktivitas dan kualitas buahnya masih rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membangun kebun-kebun percontohan di sentra produksi Buah. Kebun-kebun percontohan tersebut dapatnya menerapkan teknologi budidaya yang baik dan benar (GAP) yaitu dengan melaksanakan teknologi budidaya maju yang didukung oleh sistim pemasaran yang efisien serta kelembagaan tani yang kuat.
Maksud daripada dilaksanakannya Norma Budidaya yang baik dan benar ini adalah untuk memberikan pedoman secara umum dalam melaksanakan budidaya tanaman buah secara benar dan tepat, sehingga diperoleh produktivitas tinggi, mutu produk yang baik, keuntungan optimum, ramah lingkungan dan usaha produksi yang berkelanjutan.


A. Penyiapan Lahan
Lahan untuk kebun Jambu Gondangmanis dapat diolah seluruhnya, namun dapat pula dipersiapkan berupa lubang tanam. Untuk menghemat biaya pengolahan tanah, penyiapan lahan dilakukan dengan membuat lubang tanam. Ukuran lubang tanam adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm, jarak antar lubang 8 m x 8 m atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 15 – 30 hari sebelum tanam agar tanahnya menjadi matang dan gas – gas beracun dalam tanah menguap.. Waktu penyiapan lahan ( lubang tanam ) yang paling baik adalah pada awal musim hujan bertepatan dengan rencana penanaman. Pembuatan lubang tanam dengan cara sebagai berikut :
1) Buat garis segi empat ukuran 60 cm x 60 cm dengan letak di tengah – tengah.
2) Bersihkan bidang segi empat tadi dari rumput liar ( gulma ).
3) Gali tanah sedalam 25 cm hingga membentuk lubang dangkal berukuran 60 cm x 60 cm x 25cm, lalu tanah galian diangkat ke sisi lubang yang terkena sinar matahari pagi.
4) Perdalam lubang tadi hingga ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm, lalu tanah galiannya diangkat ke sisi lubang yang kena sinar matahari sore.
5) Kering anginkan lubang dan tanah galian tersebut selama 15 – 30 hari.
6) Masukkan kembali tanah galian lapisan bawah ke tempat asal ( dasar lubang ).
7) Campurkan tanah galian lapisan atas dengan pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg / lubang, lalu masukkan kembali ke lubang / tempat asal.

B. Penyiapan Bibit ( Jambu Gondang manis )
Bibit yang digunakan harus bibit yang baik dan bermutu. Bibit yang baik ditandai dengan pertumbuhan yang sehat, sudah cukup umur tanaman dan sebaiknya bersertifikat. Sebelum ditanam, bibit harus diadaptasikan dulu ke lokasi kebun. Selama periode adaptasi tersebut, bibit dipelihara intensif dan diawasi dari kemungkinan serangan hama atau penyakit.

C. Penanaman
Tata cara tanam bibit Jambu meliputi kegiatan pokok sbb :
1. Gali lubang tanam dengan cangkul. Ukuran lubang 30 cm x 30 cm atau disesuaikan dengan ukuran bidang perakaran bibit Jambu Gondangmanis. Sebarkan insektisida Furadan 3 G sebanyak 100 gr tiap lubang tanam secara merata.
2. Taburkan pupuk dasar berupa campuran Urea + TSP + KCL ( 2 : 1 : 1 ) sebanyak 100 – 150 gr tiap lubang tanam.
3. Siram media semai dalam polybag yang berisi bibit Jambu Gondangmanis hingga cukup basah.
4. Sobek atau gunting polybag, lalu keluarkan bibit dengan hati hati bersama media semai dan akar – akarnya.
5. Tanam bibit Jambu Gondangmanis tepat di tengah – tengah lubang tanam.
6. Timbun akar dan pangkal batang bibit dengan tanah sambil dipadatkan pelan – pelan.
7. Siram tanah di sekeliling pangkal batang dan perakaran bibit hingga cukup basah ( lembab ) terutama bila tidak hujan.
8. Pasang tiang penyangga di sisi kiri dan kanan bibit tanaman Jambu Gondangmanis, lalu ikat erat – erat agar tanaman tidak mudah roboh.

D. Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman
Bibit yang mati atau tumbuhnya abnormal harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, lalu diganti dengan bibit baru. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu panas dan sinar matahari tidak terlalu terik. Seusai menyulam segera dilakukan penyiraman tanah di sekeliling pangkal bibit tanaman Jambu Gondangmanis sulaman.

2. Pengairan
Pengairan harus dilakukan kontinyu sehari 1 – 2 kali, terutama pada musim kemarau. Pada tanaman yang cukup besar dan perakarannya dalam pengairan dikurangi menjadi 15 – 30 hari sekali, tergantung pada keadaan tanah dan musim.
Cara pengairan adalah dengan menyiram atau mengalirkan air disekeliling tajuk tanaman hingga tanahnya cukup basah. Alat bantu penyiraman dapat berupa ember ( gembor ) atau slang plastik. Waktu pengairan sebaiknya pada pagi atau sore hari.

3. Pemulsaan
Untuk mencegah penguapan air dan menekan pertumbuhan gulma dapat dilakukan pemulsaan atau penutupan tanah dengan jerami kering. Waktu pemulsaan yang paling baik adalah segera setelah tanam.
Cara memasang mulsa adalah dengan menghamparkan jerami kering setebal 3 cm – 5 cm secara merata disekeliling tajuk tanaman menutupi permukaan tanah.

4. Pemupukan
Pedoman Pemupukan Tanaman Jambu Gondangmanis


Cara pemupukan dapat memilih alternatif sbb :
a. Dimasukkan kedalam lubang tugal sedalam
10 cm – 15 cm disekeliling kanopi ( tajuk )
tanaman.
b. Disebar merata dalam larikan secara merata sedalam 10 cm - 25 cm disekeliling tajuk tanaman.

5. Pemangkasan dan Pembentukan Pohon
Pemangkasan pertama dilakukan pada tanaman Jambu Gondangmanis yang berumur kurang dari satu tahun. Cara pemangkasan pertama adalah dengan memotong ujung batang pada ketinggian 70 cm – 100 cm dari permukaan tanah. Tujuan pemangkasan pertama adalah merangsang pertumbuhan tunas – tunas baru bakal cabang primer dan membentuk batang pokok yang pendek
( dwarfing ).
Pemangkasan kedua bertujuan menumbuhkan tunas – tunas baru sebagai calon cabang sekunder. Cara pemangkasan pada tahap ini adalah dengan memotong ( membuang ) ujung cabang primer untuk disisakan sepanjang 30 cm. Tunas yang tumbuh dari cabang primer disebut tunas sekunder. Kemudian dipelihara 3 cabang sekunder terbaik.
Pemangkasan ketiga dilakukan pada cabang sekunder. Caranya, tiap ujung cabang sekunder dipangkas untuk disisakan 30 cm – 50 cm.
Dari cabang sekunder ini akan tumbuh tunas – tunas baru calon cabang tersier. Pelihara tiga cabang tersier terbaik pada tiga cabang sekunder. Setelah dihasilkan cabang – cabang tersier, maka pemangkasan dan pembentukan pohon dihentikan. Pohon Jambu Gondangmanis yang bentuk mahkotanya bagus dan pendek ( dwarfing ) selain indah dipandang, juga jarak tanam dapat dipersempit sehingga pemeliharaan tanaman atau pemanenan mudah dilakukan.
Pemangkasan berikutnya hanya dilakukan pada ranting, cabang atau daun yang kering, mati atau diserang hama penyakit.

6. Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman Jambu Gondangmanis ditujukan terhadap kemungkinan gangguan hama dan penyakit. Perlindungan tanaman yang dianjurkan adalah mempraktekkan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
Jenis hama yang sering menyerang Jambu Gondangmanis al : Ulat parasa / ulat braja, Ulat trabala, Lalat megatriosa, Lalat Bisul. Sedangkan jenis penyakit yang banyak menyerang adalah : Antraknosa, Bercak daun, Kapang jelaga, Karat merah.
Prinsip pengendalian hama dan penyakit secara terpadu adalah memadukan berbagai teknik pengendalian ( fisik, mekanik, biologik, kultur teknik dan kimiawi ) yang serasi, sehingga memberikan manfaat sosial ekonomi yang sebesar – besarnya bagi petani. Komponen pengendalian hama dan penyakit yang dapat dipadukan dalam upaya perlindungan tanaman Jambu Gondangmanis adalah sbb :
a. Pengendalian secara fisik adalah pengumpulan larva hama, pemangkasan bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit, pemberaan lahan dll.
b. Pengendalian secara kultur teknik adalah sanitasi kebun, penggunaan bibit yang sehat, pengaturan jarak tanam, perbaikan drainase tanah, pemupukan berimbang, pengapuran, penggunakan tanaman perangkap dll.
c. Pengendalian secara biologik ( hayati ) adalah pelestarian dan pemanfaatan musuh – musuh alami berupa predator, parasitoid dan patogen penyakit.
d. Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian menggunakan pestisida selektif dan bahan kimia lainnya.

7. Pembungkusan Buah
Tata cara pembungkusan buah Jambu Gondangmanis adalah sbb :
a. Siapkan alat dan bahan terdiri atas : Pisau, Tali dan Ijuk. Tiap pohon Jambu Gondang manis membutuhkan ijuk sebanyak ± 15 Kg.
b. Tentukan dompolan buah Jambu Gondangmanis yang akan dibungkus.
c. Balutkan ijuk sejajar dengan permukaan dompolan buah Jambu Gondangmanis, sehingga seluruh buah tertutup.
d. Ikat kedua ujung ijuk hingga sungguh – sungguh kuat.
e. Lakukan pembungkusan pada dompolan buah yang lain.

8. Pemungutan Hasil ( P a n e n )
Ciri – ciri buah Jambu Gondangmanis yang layak dipanen adalah :
- Buah berukuran maksimal
- Umur buah telah mencapai 80 hari dari pembungaan
- Warna kulit buah telah berubah dari hijau menjadi merah merata / merah kenguan
- Bila buah dipegang terasa empuk dan beraroma harum.

Selasa, 27 Juli 2010

PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK DI KECAMATAN WONOSALAM


Dengan banyak sisa bahan hasil pertanian diharapkan oleh petani untuk dimanfaatkan sebagai bahan penambah nutrisi bagi tanaman,dilakukan dengan pengembalian kelahan dengan penambahan bahan dekomposer yang mana dapat sebagai pengendalian akan kekurangan bahan organik yang terkandung ditanah.diman para petani khusus petani cengkeh mulai melakukan pembiaran daun yang jatuh disekitarnya untuk tidak diambil dan dijual karena dapat mengurangi terjadinya serangan penyakit jamur akar putih.

PEMBUATAN BOKASHI DESA SUMBEREJO


Pembuatan bokashidi desa Sumberejo dilaksanakan pada awal Musim penghujan, tepatnya di Dusun Sumberejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Wonosalam.
Dengan di dampingi Petugas Lapangan dari Kecamatan Wonosalam

PEMBUATAN BOKASHI DESA SUMBEREJO

Senin, 05 Juli 2010

Durian Unggul Wonosalam







Salah satu keunggulan dari Kecamatan Wonosalam adalah terdapatnya jenis Durian Unggul, Salah satunya adalah jenis Varietas Bido yang awal mulanya ditemukan di Desa jarak Kecamatan Wonosalam.
Jenis Ini mempunyai daging tebal, kulit tipis dan rasanya yang Khas..